Adab murid kepada guru mursyid merupakan aturan atau tata cara yang harus dipatuhi oleh seorang murid dalam berinteraksi dengan guru mursyidnya. Adab ini mencakup sikap hormat, kesopanan, rendah hati, dan ketaatan terhadap ajaran dan petunjuk yang diberikan oleh guru mursyid.
Majelis Ramadhan #5: Adab Murid Kepada Guru. Artikel yang berjudul Adab Murid Kepada Guru ini adalah seri #5 dari serial Majelis Ramadhan. Ilmu dalam Islam memiliki kedudukan yang tinggi dan agung. Semakin berilmu seseorang maka semakin tinggi derajatnya di hadapan Allah. Namun ada hal lain yang tidak kalah penting dari ilmu itu sendiri.
Artinya: “Adab murid terhadap guru, yakni: mendahului beruluk salam, tidak banyak berbicara di depan guru, berdiri ketika guru berdiri, tidak mengatakan kepada guru, “Pendapat fulan berbeda dengan pendapat Anda”, tidak bertanya-tanya kepada teman duduknya ketika guru di dalam majelis, tidak mengumbar senyum ketika berbicara kepada guru, tidak menunjukkan secara terang-terangan karena
Dari nasehat tersebut, dapat diuraikan ada sepuluh adab murid terhadap guru sebagai berikut: Pertama, mendahului beruluk salam. Seorang murid hendaknya mendahului beruluk salam kepada guru. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim bahwa yang kecil memberi salam kepada yang besar.
SEKOLAH KEBANGSAAN TANJONG MAS menerbitkan ADAB MURID TERHADAP GURU pada 2020-12-20. Baca versi flipbook dari ADAB MURID TERHADAP GURU. Muat turun halaman 1-50 di AnyFlip.
Adab yang pertama, sayang kepada para murid serta menganggap mereka seperti anak sendiri. Sebab seorang guru adalah Ayah yang sejati bagi murid-muridnya. Ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw., إنما أنا لكم كالوالد لولده. “Sesungguhnya posisiku terhadap kalian, laksana seorang Ayah terhadap anak anaknya.” (HR. Abu
Umar As-Sufyani Hafidzohullah mengatakan, “Jika seorang murid berakhlak buruk kepada gurunya maka akan menimbulkan dampak yang buruk pula, hilangnya berkah dari ilmu yang didapat, tidak dapat mengamalkan ilmunya, atau tidak dapat menyebarkan ilmunya. Itu semua contoh dari dampak buruk.”.
Get Script More Info. Rabithah dalam pengertian bahasa (lughat) artinya bertali, berkait atau berhubungan. Sedangkan dalam pengertian istilah thareqat, rabithah adalah menghubungkan ruhaniah murid dengan ruhaniah guru, Guna mendapatkan wasilah dalam rangka perjalanan menuju Allah. Syaikh Mursyid adalah Khalifah Allah dan Khalifah Rasulullah.
Biasanya, masing-masing tarekat memiliki kekhasan ajaran dan metode khusus dalam mendekati Tuhan. Guru-guru tarekat yang sama mengajarkan metode yang sama kepada murid-muridnya. 2.3 MACAM-MACAM TAREKAT tarekat yang mu’tabar ada 41 macam, sebagai berikut: 1. Tarekat Kadiriyyah, 2.
Relasi Murshid dan Murid dalam Bimbingan Tarekat Shâdhilîyah di Pesulukan Thoriqot Agung Tulungagung December 2017 Teosofi Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam 7(2):339-373
nRik8h9.